Friday 15 July 2016

Hakikat Fisika

Fisika sebagai salah satu bagian dari IPA, pada hakikatnya merupakan suatu kumpulan pengetahuan (a body of knowledge), cara penyelidikan (a way of investigating), dan cara berpikir (a way of thinking). Berikut dijelaskan secara lebih rinci mengenai hakikat fisika.


Fisika sebagai kumpulan pengetahuan

Fisika merupakan kumpulan pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala ini mulanya ditangkap oleh indera manusia, misalnya mata sebagai alat optik dapat digunakan untuk melihat karena adanya cahaya; petir menggelegar dapat ditangkap oleh
indera pendengaran; indra peraba seperti kulit, dapat merasakan panas.

Melalui proses interaksi antara manusia dengan alam, manusia akan menemukan suatu pengetahuan. Hasil penemuan manusia maupun penyelidikan yang dilakukan oleh para ilmuan, selanjutnya disusun menjadi sebuah kumpulan pengetahuan (a body ofknowledge) yang disebut sebagai produk. Kumpulan pengetahuan  tersebut, dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, ramus, teori, dan model.

1) Tujuan mempelajari fisika
Tujuan mempelajari fisika adalah agar manusia mengenai bagian-bagian dasar dari benda dan memahami interaksi antarbenda sehingga menimbulkan gejala-gejala di alam maupun lingkungan. Selain itu, agar manusia mampu menjelaskan fenomena-fenomena alam yang terjadi.Fisika juga menjadi ilmu pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda, khususnya benda mati. Fisika tidak hanya berlaku untuk benda-benda berukuran besar seperti planet dan matahari. Benda-benda kecil pun seperti muon, elektron, proton, bahkan foton, dapat dijelaskan melalui ilmu fisika.

2) Bidang kajian fisika
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa fisika merupakan ilmu yang paling mendasar dari semua cabang sains (IPA) dan berhubungan dengan perilaku dan struktur materi. Banyak bidang yang dapat dikaji dalam fisika, misalnya mekanika, gelombang dan optik,listrik dan magnet,termodinamika, relativitas, dan sebagainya. Mekanika misalnya, merupakan ilmu fisika tertua yang mempelajari tentang gerak, penyebab dan akibatnya.

Fisika terbagi menjadi fisika klasik dan fisika modem. Fisika klasik adalah Fisika yang didasari pada prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, misalnya, mekanika, optika, termodinamika, dan magnet. Sedangkan fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu fisika yang mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik, serta partikel-partikel subatomik atau gelombang. Fisika modern berkembang pesat pada abad ke-20 dan ke-21 sejak penemuan teori relativitas Einstein dan radioaktivitas oleh pasangan suami istri Pierre Currie dan Marie Currie.

bidang fisika ini




Fisika sebagai cara penyelidikan

Fisika sebagai cara penyelidikan (a way of investigating),merupakan proses yang memberikan gambaran tentang berbagai kegiatan penemuan yang dilakukan para ilmuan, untuk menyusun suatu ilmu pengetahuan. Sebagai dasar dari semua cabang sains (IPA), proses pengamatan atau penyelidikan menjadi kegiatan penting dalam fisika. Fisika tidak akan berkembang tanpa adanya pengamatan yang dikemas dalam rangkaian kegiatan percobaan atau eksperimen. Kegiatan ilmiah tersebut dilakukan untuk membuktikan kebenaran suatu teori, atau untuk menciptakan teori baru.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kegiatan pengukuran dalam fisika. Dalam kegiatan pengukuran, kesesuaian alat-alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data pengukuran harus kamu perhatikan. Alat ukur harus digunakan sesuai fungsinya. Misalnya, ketika kamu menggunakan multimeter, kamu harus menggunakan alat tersebut untuk mengukur tegangan atau hambatan. Karenanya, tidak tepat kamu menggunakan multimeter untuk mengukur  suhu badanmu.

Teori dalam Fisika akan berkembang seiring perkembangan percobaan yang dilakukan para ilmuan. Namun, tidak selamanya teori dirumuskan melalui kegiatan pengamatan. Kehebatan dalam berimajinasi oleh para ilmuan, ternyata mampu menghadirkan teori baru yang dapat digunakan untuk menjelaskan suatu pengamatan. Teori relativitas, teori elektromagnetik tentang cahaya, dan hukum gravitasi universal Newton, merupakan sederetan hasil imajinasi cerdas para ilmuan.

Fisika sebagai cara berpikir

Untuk mewujudkan suatu produk fisika, diperlukan pemikiran dan kreatifitas pada proses pengamatan atau penyelidikan fisika, oleh para ilmuan fisika (a way of thinking). Dalam proses berpikir dan berkreasi, tentu harus diiringi dengan sikap-sikap ilmiah yang harus diterapkan seperti jujur, rasa ingin tahu, bertanggungjawab, disiplin, dan sebagainya.

Kegiatan pemikiran para ilmuwan fisika, dipandang sebagai kegiatan kreatif karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala alam, dianalisis dalam pikiran. Karenanya, pemikiran para ilmuwan sangat berkaitan dengan hakikat fisika sebagai sikap.

Sumber: FISIKA Peminatan Matematika dan Ilmu Alam untuk SMA/MA X. Sufi Ani Rufaida dan Sarwanto. Penerbit Mediatama. 2013
Share:

9 comments: